Kapan uji-z dan kapan uji-t?

2 08 2007

Dulu, seringkali saya bingung kapan menggunakan uji-z dan kapan menggunakan uji-t. Sebagaimana yg kita ketahui, kedua uji ini mirip. Padahal, alasan kapan kedua uji ini digunakan cukup sederhana, yaitu:

jika ragam (variance) populasi diketahui, maka digunakan uji-z, jika tidak, maka digunakan uji-t.

Perlu diperhatikan bahwa kedua uji ini mensyaratkan data menyebar normal.


Aksi

Information

5 responses

6 03 2008
yandri

#1
mas saya melakukan penelitan.trus nilai galatnya 45 sedngkan pada tabel distribusi 5%(f tabel) tidak ada nilai 45.
cara mencarinya bagaiman ya mas.Thanks

6 03 2008
Deny

Respon untuk #1
Wah, saya agak bingung ama pertanyaannya neh.
1.Sejauh yang saya tahu, untuk mencari nilai F tabel, kita perlu memilih apakah menggunakan 5% atau 10% atau yang lain. Selain itu, kita juga harus tahu 2 buah derjat bebas yang digunakan, yaitu derajat bebas1 dan derajat bebas2. Kalo semua itu Anda sudah punya, cari F tabel nya gampang.
2. Tolong dijelaskan apa yang dimaksud dengan nilai galat? Apakah itu adalah nilai Jumlah Kuadrat Galat (Sum Squares of Residual)? Atau yang lain. Yang Anda butuhkan untuk mencari F tabel adalah derajat bebas 1 dan derajat bebas 2.
🙂

13 06 2008
Ian

mas mohon bantuannya..saya punya dua kelompok data dengan jumlah sampel yang berbeda. kelompok data yang satu terdiri lebih dari 30 sampel (n>30), sedangkan kelompok data yang lainnya jumlah sampelnya kecil (n<30). dan kemudian saya harus mencari beda nyata apa tidaknya dua kelompok data tersebut. jadi yang harus saya gunakan uji t atau uji z?terimakasih banyak.

15 09 2008
endang

#3
maaf pak, saya mau tanya tapi saya tidak menemukan forum tanya jawabnya..
begini, data penelitian saya berbentuk nilai A, B dan C. agar bisa dianalisa dengan uji t, maka nilai tersebut harus di ubah menjadi angka. bagaimana cara meng-angka-kan data yang berbentuk deskripsi? terus alasanya kenapa?
mohon di jawab.
terimakasih banyak

17 09 2008
Deny

Respon untuk #3
Uji t mensyaratkan data yang digunakan setidak-tidaknya bertipe interval, karena uji t termasuk ke dalam metode statistika parametrik. Sedangkan untuk data bertipe nominal atau ordinal, metode yang tepat adalah metode statistika nonparametrik. Nah, data kasus Anda nampaknya bertipe data nominal (atau mungkin ordinal), sehingga tidak tepat dianalisis dengan uji t.
Saya belum menemukan metode transformasi data apa yang bisa digunakan untuk mentransformasi data bertipe nominal menjadi interval atau rasio.
Saya sarankan, gunakan saja metode yang serupa dengan uji t di dalam statistika nonparametrik, misal uji mann-Whitney, uji median, dll. Tentukan sendiri uji mana yang paling sesuai dengan kasus Anda.
🙂

Tinggalkan komentar